PENGARUH HYDROTERAPI RENDAM KAKI AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI
Main Article Content
Abstract
Hipertensi adalah kondisi peningkatan tekanan darah secara kronis yang menjadi faktor risiko utama komplikasi serius seperti stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal. Pada lansia, hipertensi sering terjadi akibat proses penuaan yang mengurangi elastisitas pembuluh darah dan fungsi organ tubuh lainnya. Salah satu terapi nonfarmakologis yang dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan darah adalah hidroterapi rendam kaki air hangat. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas hidroterapi rendam kaki air hangat dalam menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi. Penelitian menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang melibatkan enam lansia hipertensi berusia 65–73 tahun di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru. Intervensi dilakukan dengan merendam kaki peserta dalam air bersuhu 37–40°C selama 15–20 menit setiap hari selama tiga hari berturut-turut, dengan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 10 mmHg dan diastolik sebesar 7 mmHg. Selain menurunkan tekanan darah, peserta melaporkan perasaan rileks, kaki terasa lebih ringan, dan keinginan untuk melanjutkan terapi secara mandiri. Hasil ini menunjukkan bahwa hidroterapi rendam kaki air hangat merupakan intervensi yang aman, mudah diterapkan, dan efektif dalam menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi, serta direkomendasikan untuk dilakukan secara rutin di rumah sebagai bagian dari pengelolaan hipertensi pada lansia.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Destria Efliani, D., Redho, A., Fitri, J. A., & Lestari, W. (2024). Pengaruh terapi rendam kaki air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Al-Asalmiya Nursing: Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences), 13(2), 248–255.
Diyan, M., Sirait, Saragih, M. U. M., & Sitohang, N. A. (2024). Efektivitas terapi rendam kaki air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi sebagai penerapan holistic care. Al-Asalmiya Nursing: Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences), 13(1), 93–106.
Febriyona, R., Biahimo, N. U. I., & Adam, F. (2023). Pemberian supportive educative system tentang otot progresif pada keluarga untuk menurunkan tekanan darah lansia dengan hipertensi. Jurnal Ventilator, 1(2), 33–40.
Ibnu, F., & Hidayati, R. N. (2025). Deteksi faktor risiko hipertensi yang dapat dimodifikasi dalam upaya perilaku pencegahan klien hipertensi. [Nama jurnal atau penerbit perlu ditambahkan jika tersedia].
Kairupan, M., Lolon, Y., & Haryanto, W. (2024). Pengaruh teknik alternate nostril breathing terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di ruangan Edelweys RSUD Noongan. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1(2), 52–67.
Kristiningtyas, Y. W. (2023). Efektifitas rendam kaki dengan air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi. Jurnal Keperawatan GSH, 12(2), 26–33.
Ulfa, A. F., Susilowati, T., & Haryani, N. (2024). Penerapan hidroterapi rendam kaki air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di Petoran 02/09 Jebres Surakarta. Indonesian Journal of Public Health, 2(3), 556–566.
Widyaswara, C. D., CB, T. M. H., & Mahayanti, A. (2022). Pengaruh hidroterapi rendam kaki air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di Dusun Kembangan, Candibinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal), 6(3), 145–155.
World Health Organization. (2021). Noncommunicable diseases country profiles 2021. https://www.who.int/publications/i/item/9789240036781
World Health Organization. (2023). Hypertension. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension
Yuniati, I., & Sari, I. M. (2022). Pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. OVUM: Journal of Midwifery and Health Sciences, 2(2), 72–82.