Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) https://jkd.stikesdirgahayusamarinda.ac.id/index.php/jpmk <p><strong>Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK)</strong> published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda, which is <strong>published twice a year in October and April</strong> that contains scientific articles on community service in the fields of health, social, politics, administration, public policy, law, engineering, education, economics, counseling, psychology, agriculture, forestry, religion, communication, and informatics.&nbsp;</p> <p><strong><a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1571644689" target="_blank" rel="noopener">ISSN 2715-2707 (Online Media)</a></strong></p> <p><a href="https://scholar.google.com/citations?user=SrN954wAAAAJ&amp;hl=en" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/admin/gs2.png">&nbsp;</a><a href="https://search.crossref.org/?q=2715-2707+&amp;from_ui=yes" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/admin/crossreff_member.png"> </a><a href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/16588" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/admin/garuda1.png">&nbsp;</a></p> JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda en-US Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) 2715-2707 <p>Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a&nbsp;<a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">Creative Commons Attribution 4.0 International License</a>&nbsp;that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.</p> <p><img src="http://jkd.stikesdirgahayusamarinda.ac.id/public/site/images/admin/88x311.png"></p> PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN PADA KOMUNITAS REMAJA: EDUKASI MANFAAT GIZI DALAM MENDUKUNG PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUBUH MANUSIA https://jkd.stikesdirgahayusamarinda.ac.id/index.php/jpmk/article/view/625 <p>Remaja bertanggung jawab atas perilaku makan mereka, perilaku ini terbentuk pada pertengahan remaja dan terkait erat dengan gaya hidup. Perilaku yang terbentuk pada remaja memiliki efek jangka panjang yang signifikan terhadap kesehatan. Pengetahuan tentang pilihan makanan sehat dianggap sebagai faktor predisposisi keberhasilan penerapan pola makan sehat. Pengetahuan gizi, serta beberapa perilaku dan gaya hidup diet remaja, perlu ditingkatkan untuk mengubah sikap hidup tidak sehat dan kebiasaan makan siswa, sehingga perlu dilakukan kegiatan edukasi mengenai gizi pada para remaja. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan oleh tim dosen STIKES Dirgahayu Samarinda melalui metode diskusi serta pemeriksaan fisik. Hasil edukasi kesehatan yang ditunjukkan pada tabel diatas menunjukkan p value 0,00 yang bermakna ada perubahan tingkat pengetahuan remaja putri mengenai pentingnya gizi dalam kehidupan. Pendidikan kesehatan merupakan proses&nbsp;&nbsp;&nbsp; untuk&nbsp;&nbsp;&nbsp; meningkatkan&nbsp;&nbsp;&nbsp; kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Semakin tinggi pengetahuan gizi remaja maka semakin pandai remaja dalam menentukan makanan yang bergizi</p> Maria Floriana Ping Fransiska Novita Sari Elfina Natalia Copyright (c) 2025 Maria Floriana Ping, Fransiska Novita Sari, Elfina Natalia http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-07-03 2025-07-03 6 2 1 5 10.52841/jpmk.v6i2.625 EDUKASI DAN PELATIHAN P3K DI DESA SUNGAI GAMPA KELURAHAN SUNGAI JINGAH KECAMATAN BANJARMASIN UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN https://jkd.stikesdirgahayusamarinda.ac.id/index.php/jpmk/article/view/628 <p style="font-weight: 400;"><strong>ABSTRAK</strong></p> <p style="font-weight: 400;">P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) atau <em>First Aid</em> adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara pada korban untuk mencegah terjadinya cidera sebelum dibawa ke fasilitas pelayanan Kesehatan. WHO melaporkan bahwa Indonesia menempati posisi ke lima di dunia sebagai negara dengan potensi jumlah kematian tertinggi akibat kecelakaan lalu lintas. Tujuan dilakukannya pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemberian edukasi kepada masyarakat Desa Sungai Gampa untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang bagaimana cara melakukan Pertolongan Pertama agar mampu melakukan dengan cara yang tepat apabila terjadi penanganan pada korban pingsan dan cara perawatan luka, pertolongan pertama saat mengatasi mimisan, cara mengatasi memar, pertolongan pertama pada kulit alergi, keracunan, penanganan gangguan pernafasan. Adapun target dalam kegiatan edukasi ini adalah masyarakat di Desa Sungai Gampa mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap pertolongan pertama pada kecelakaan. Hasil kegiatan didapatkan dari wawancara terhadap Bapak RT Desa Sungai Gampa yaitu bahwa di Desa Sungai Gampa belum pernah mendapatkan informasi mengenai P3K sehingga perlu diadakan edukasi mengenai konsep P3K dan pengisian <em>Pre Test</em> dan <em>Post Test </em>dari 16 warga didapatkan mengalami peningkatan pengetahuan yang awalnya dengan nilai rata-rata 59,4% setelah di lakukan edukasi nilai rata-rata menjadi 81,9% dengan demikian program yang di jalankan sesuai dengan harapan.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Kata Kunci</strong>— <strong>Edukasi, Pelatihan, P3K</strong></p> <p style="font-weight: 400;"><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p style="font-weight: 400;"><strong>&nbsp;</strong></p> <p style="font-weight: 400;"><strong>ABSTRACT</strong></p> <p style="font-weight: 400;"><em>First</em><em> Aid is an effort to provide temporary help and treatment to victims to prevent injuries before being taken to a healthcare facility. WHO reports that Indonesia occupies the fifth position in the world as the country with the highest potentialnumber of deaths due to traffic accidents. The purpose of this community service is to provide education to the people ofSungai Gampa Village to increase knowledge and understanding of how to do First Aid so that they can do it in the rightway if there is a handling of fainting victims and how to treat wounds, first aid when overcoming nosebleeds, how to dealwith bruises, first aid on allergic skin, poisoning, Treatment of respiratory disorders. The target in this educationalactivity is that the community in Sungai Gampa Village is able to increase their knowledge and understanding of first aidin accidents. The results of the activity were obtained from an interview with the RT of Sungai Gampa Village, namely thatin Sungai Gampa Village they had never received information about P3K so it was necessary to hold education about the concept of P3K and filling out the Pre Test and Post Test from 16 residents were obtained to experience an increase inknowledge which initially had an average score of 59.4% after education was carried out the average score to 81.9% sothat the program was carried out in accordance with expectations.</em></p> <p style="font-weight: 400;"><em>&nbsp;</em></p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Key Words---</strong> <strong><em>Education,</em></strong><strong><em> First Aid, Training</em></strong></p> Rifa'atul Mahmudah Copyright (c) 2025 Rifa'atul Mahmudah http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-08-15 2025-08-15 6 2 6 13 10.52841/jpmk.v6i2.628 The BMI MEASUREMENT TRAINING IN THE FEMALE YOUNG COMMUNITY IN SAMARINDA CITY https://jkd.stikesdirgahayusamarinda.ac.id/index.php/jpmk/article/view/650 <p>Introduction: Body Mass Index (BMI) is a crucial factor for adolescent girls. This is related to efforts to prevent stunting in the future when they become mothers. Early detection can be done independently by adolescent girls by monitoring their nutritional status based on BMI. Objective: To train adolescent girls' ability to measure BMI in Samarinda City. Method: This activity will be implemented in two sessions. The first session will measure height and weight. This will then be followed by practice calculating BMI. Results and Conclusions: Participants were categorized as early and middle adolescents. All participants took BMI measurements. The BMI measurement results found that 31.35% of adolescents were undernourished and 4.07% were overnourished. Continuous early detection of BMI is necessary to monitor adolescent nutritional status.<br>Keywords: BMI measurement, adolescent girls</p> Fransiska Novita Maria Floriana Ping Copyright (c) 2025 Fransiska Novita, Maria Floriana Ping http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-08-18 2025-08-18 6 2 14 18 10.52841/jpmk.v6i2.650 HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KADAR ASAM URAT PADA PENSIUNAN RS DIRGAHAYU SAMARINDA TAHUN 2023/2024 https://jkd.stikesdirgahayusamarinda.ac.id/index.php/jpmk/article/view/660 <p><strong>Tujuan</strong>: Untuk mengetahui apakah ada hubungan pola makan dengan kadar asam urat pada kelompok pensiunan RS Dirgahayu. <strong>Metode</strong> : <strong>Analisa Univariat</strong> dilakukan secara deskriptif, yaitu menampilkan tabel frekuensi karakteristik responden dalam penelitian ini yaitu variabel independen tentang pengaruh pola makan dan variabel dependen tentang penderita asam urat. <strong>Analisa Bivariat</strong> dilakukan untuk mencari pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Analisa ini menggunakan uji <em>chi-square</em> dengan menunjukan hasil signifikan 95% atau <em>p value</em> lebih kecil dari α (p&lt;0,05) Ha diterima dan Ho ditolak artinya ada pengaruh pola makan dengan kejadian asam urat. <strong>Hasil </strong>penelitian dari 39 responden ini ditemukan bahwa responden dengan jenis makanan rendah purin maupun tinggi purin sebanyak 21 responden 53,8% yang tidak mengalami gout artritis. Sementara itu dari 18 responden (46,2 %) responden yang jenis makanan tinggi purin mengalami gout artritis. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi purin dalam jenis makanan maka semakin tinggi kadar gout seseorang sehinga dapat menyebabkan gout artritis. Sesuai dengan hasil uji <em>Chi-square</em> diperoleh <em>p value</em> 0,00 (&lt; α 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis makanan dengan kejadian gout artritis</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> — Jenis makanan tinggi purin, gout artritis, Pensiunan RS Dirgahayu</p> Norsanah Yani Bernarda Teting Teting Copyright (c) 2025 Norsanah, Yani, Bernarda Teting http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-10-22 2025-10-22 6 2 19 23 10.52841/jpmk.v6i2.660