Analisis Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Sempur (Dillenia suffruticosa (Griff.) Martelli) Terhadap Shigella dysentriae dan Staphylococcus aureus
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Sempur (Dillenia suffruticosa (Griff.) Martelli) merupakan tanaman hutan tropis yang dapat dijumpai di hutan Sumatra dan Kalimantan Indonesia. Secara empiris, daun dari tanaman ini dimanfaatkan untuk berbagai pengobatan seperti penyembuh luka, antidiabetes, dan antidiare. Pemanfaatan tanaman ini sebagai antidiare adalah dengan meminum air rebusannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas infusa daun sempur terhadap bakteri penyebab diare seperti Shigella dysentriae dan Staphylococcus aureus secara in vitro. Infusa dibuat dengan cara pemanasan selama 15 menit pada suhu 90°C menggunakan aquadest sebagai pelarut. Infusa yang diperoleh dianalisis kandungan fitokimianya secara kualitatif meliputi uji alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, triterpenoid, dan steroid. Infusa selanjutnya diuji aktivitas antibakterinya terhadap S. dysentriae dan S. aureus menggunakan metode difusi cakram pada konsentrasi 5%, 10%, 20%, dan 40%. Hasil analisis fitokimia menunjukkan bahwa infusa daun sempur mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa infusa daun sempur pada setiap konsentrasi tidak mampu menghambat pertumbuhan kedua bakteri uji. Hal ini menggambarkan bahwa hasil uji in vitro tidak sejalan dengan kondisi empiris, akan tetapi hasil ini belum bisa dijadikan patokan bahwa air rebusan daun sempur tidak mampu mengobati diare. Perlu dilakukan penelitian lanjutan menggunakan konsentrasi yang lebih tinggi hingga 100% untuk memastikan kemampuan infusa daun sempur sebagai antidiare.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
[2] von Rintelen K, Arida E, Häuser C. A review of biodiversity-related issues and challenges in megadiverse Indonesia and other Southeast Asian countries. Res Ideas Outcomes. 2017;3:e20860. doi:10.3897/rio.3.e20860
[3] Aprilla GG. Gambaran Karakteristik Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Tradisional. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 2020;12(1):101–122. https://doi.org/10.37012/jik.v12i1.183
[4] Jadid N, Kurniawan E, Himayani CES, Prasetyowati I, Purwani KI, Muslihatin W, et al. An ethnobotanical study of medicinal plants used by the Tengger tribe in Ngadisari village, Indonesia. PLoS One. 2020;15(7): e0235886. doi:10.1371/journal.pone.0235886
[5] Yazan LS, Armania N. Dillenia species: A review of the traditional uses, active constituents and pharmacological properties from pre-clinical studies. Pharm Biol. 2014;52(7):890-7. doi:10.3109/13880209.2013.872672
[6] Syafriana V, Febriani A, Suyatno, Nurfitri, Hamida, F. Antimicrobial Activity of Ethanolic Extract of Sempur (Dillenia suffruticosa ( Griff .) Martelli) Leaves against Pathogenic Microorganisms. Borneo Journal of Pharmacy. 2021;4(2):135–144.
[7] Muliawan SY. Effect of Dillenia suffruticosa extract on dengue virus type 2 replication. Univ Med. 2008;27(1):1-5. doi:10.18051/UnivMed.2008.v27.1-5
[8] Goh MPY, Basri AM, Yasin H, Taha H, Ahmad N. Ethnobotanical review and pharmacological properties of selected medicinal plants in Brunei Darussalam: Litsea elliptica, Dillenia suffruticosa, Dillenia excelsa, Aidia racemosa, Vitex pinnata and Senna alata. Asian Pac J Trop Biomed. 2017;7(2):173-80. doi:10.1016/j.apjtb.2016.11.026
[9] Yuningtyas S, Roswiem AP, Erfina. Aktivitas Inhibisi a-Glukosidase Dari Ekstrak Air Dan Etanol Daun Simpur Air (Dillenia suffruticosa (Griff.) Martelli). Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal). 2018;3(1):21–26. https://doi.org/10.47219/ath.v3i1.23
[10] Putra AYT, Supriyadi, Santoso U. Skrining Fitokimia Ekstrak Etil Asetat Daun Simpor (Dillenia Suffruticosa). JITIPARI (Jurnal Ilmiah Teknologi dan Industri Pangan UNISRI). 2019;4(1):36-40. doi:10.33061/jitipari.v4i1.3017
[11] Barret J, Fhogartaigh CN. Bacterial Gastroenteritis. Medicine. 2017. http://dx.doi.org/10.1016/j.mpmed.2017.08.002
[12] Drancourt M. Acute Diarrhea. Infectious Diseases. 2017;335-340.e2. doi:10.1016/B978-0-7020-6285-8.00038-1
[13] Zaunit MM, Febria FA, Bakhtiar A. Pengendalian Staphylococcus Aureus Dan Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus Menggunakan Ramuan Obat Diare Masyarakat Maek. Jurnal Metamorfosa. 2019;6(1): 14-18 (Maret 2019). DOI: 10.24843/metamorfosa.v06.i01.p03
[14] Akram M, Daniyal M, Ali A, Khan A, Zainab IR, Usmanghani K, et al. Current Knowledge and Therapeutic Strategies of Herbal Medicine for Acute Diarrhea. Perspect Recent Adv Acute Diarrhea. 2020;1–16.
[15] Lamberti LM, Walker CLF, Black RE. Systematic review of diarrhea duration and severity in children and adults in low- and middle-income countries. BMC Public Health. 2012:12:276.
[16] Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020). [Diakses 10 Desember 2021]. Tersedia dari: https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-indonesia-2019.pdf
[17] Wiart C, Mogana S, Khalifah S, Mahan M, Ismail S, Buckle M, et al. Antimicrobial screening of plants used for traditional medicine in the state of Perak, Peninsular Malaysia. Fitoterapia. 2004;75(1):68-73. doi:10.1016/j.fitote.2003.07.013
[18] Yakop F, Hamid MHSA, Ahmad N, Majid MA, Pillai MK, Taha H. Phytochemical Screening, Antioxidant and Antibacterial Activities of Extracts And Fractions of Dillenia suffruticosa Leaves. Malays Appl Biol. 2020;49(1):121-30.
[19] Forestryana D, Arnida. Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak Etanol Daun Jeruju (Hydrolea spinosa L.). Jurnal Ilmiah Farmako Bahari. 2020;113–124.
[20] Ainia N. Uji Fitokimia Infusa Pekat Buah Pare (Momordica charantia L.) Dan Pengaruh Lama Terapi Dengan Variasi Dosis Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus (Rattus Norvegicus) Yang Diinduksi Aloksan. (Skripsi). Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang. 2017
[21] Rohmawati F. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70% Daun Sempur (Dillenia suffruticosa ( Griff .) Martelli) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes. (Skripsi). Fakultas Farmasi - Institut Sains dan Teknologi Nasional. Jakarta. 2020.
[22] Utami MR. Analisis Fitokimia Dan Ekstrak Etanol Daun, Kulit Batang, Akar Tanaman Simpur (Dillenia indica L) Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Media Farmasi. 2020;XVI(2):230–237.
[23] Bimmahariyanto DE, Suhada A, Hamdani AS. Uji Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Duduk (Desmodium Triquetrum (L.) DC.) terhadap Staphylococcus Aureus dan Escherichia Coli. Jurnal Ilmi Sosial Dan Pendidikan. 2019;3(3):223–229.
[24] Agustina W, Nurhamidah, Handayani D. Skrining Fitokimia Dan Aktivitas Antioksidan Beberapa Fraksi Dari Kulit Batang Jarak (Ricinus communis L.). Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Kimia. 2017;1(2):117–122.
[25] Simaremare ES. (2014). Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Gatal (Laportea decumana (Roxb.) Wedd). Pharmacy. 2014;11(01):98–107.
[26] Retnaningsih A, Primadiamanti A, Aziz A. Uji Antimikroba Infusa Daun Jambu Biji Daging Buah Putih Dan Daging Buah Merah (Psidium guajava L.) Terhadap Bakteri Escherichia coli Dan Salmonella typhi. Jurnal Analisis Farmasi. 2018;3(4):231–238.
[27] Yohanes, Khotimah S, Ilmiawan MI. Uji Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Paku Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides L.) Terhadap Streptococcus pyogenes. Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura. 2018;04(1):1–23.
[28] Tiwari P, Kumar B, Kaur M, Kaur G, Kaur H. Phytochemical screening and extraction: A review. Internationale Pharmaceutica Sciencia. 2011;1(1):98-106.